Tak lama berselang, Polisi menyimpulkan Muhammad Toriq (30) sebagai si perakit bom. Hal itu dikuatkan dengan penemuan sejumlah bahan peledak di rumah ibunya yang terletak di Jalan Teratai 7, RT 02/04, Kelurahan Jembatan Lima, Tambora.
"Iya dia (Toriq) teroris. Kita pastikan setelah ditemukan adanya bahan-bahan yang diduga peledak dan juga olah tempat kejadian perkara (TKP) dari petugas labfor," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Rikwanto, Kamis (6/9) malam.
Hingga kini Toriq masih dinyatakan buron. Untuk melacak keberadaan pria pengangguran itu, Densus 88 Anti Teror pun dikerahkan.
"Tentunya harus dikoordinasi dengan Densus, lalu mereka mencari kelompok tersebut apakah kelompok lama atau kelompok baru. Saat ini Toriq masih dalam pengejaran petugas," tegas Rikwanto.
Kini warga giliran warga Beji Depok yang dikejutkan dengan ledakan keras. Sumber ledakan berasal dari sebuah rumah di Jalan Kecipir Raya, RT 04 RW 13 nomor 63, Kelurahan Beji, Kecamatan Beji, Depok, Jawa Barat.
Korban luka dan dan diamankan masih simpang siur dalam peristiwa tersebut. Namun dipastikan, 3 orang terluka, satu mengalami luka serius.
Ledakan tersebut terjadi sekitar pukul 21.05 WIB, atau hanya beberapa jam sebelum Hari ulang tahun Presiden SBY yang jatuh pukul 00.00 WIB, Minggu 9 September.
Di masa pemerintahan SBY sendiri puluhan teroris telah ditangkap dan diadili. Beberapa di antaranya bahkan ditembak mati. Namun hingga kini sel-sel teroris masih hidup.
Menko Polhukam Djoko Suyanto sendiri meminta warga untuk meningkatkan kewaspadaannya. Seluruh ketua RT dan RW diminta lebih waspada terhadap lingkungannya.
"Laporkan ke aparat terdekat bila ada kecurigaan apapun. Lebih baik mencegah daripada terlambat," ujar Menko Polhukam, Djoko Suyanto.