Sebuah jajak pendapat para ahli teknologi yang diselenggarakan Pew Internet Research (PIR) Amerika menemukan, banyak ahli teknologi ini meramalkan, metode pembayaran melalui ponsel akan mengambil alih uang tunai dan kartu pada 2020.
Dari 1,200 ahli yang disurvei, 65% berpikir uang tunai dan pembarayan melalui kartu akan dihapus pada 2020. Jajak pendapat ini melibatkan ahli dari Harvard serta teknisi dari perusahaan-perusahaan teknologi seperti Google dan Microsoft.
Kebutuhan pada uang tunai atau kartu akan dieliminasi oleh chip yang dipasang pada ponsel. Di dalam toko, orang akan menyentuhkan ponsel mereka pada suatu alat untuk membayar atau cukup membayar secara online melalui aplikasi.
Banyak ahli teknologi mayakini sistem baru ini lebih aman. Kepala ekonom Google Hal Varian mengatakan, “Dua faktor otentikasi, nomor rahasia dan perangkat fisik, lebih baik dari satu faktor otentikasi. Ponsel ponsel pintar tampaknya memiliki peran alami di sini.”
Teknisi Microsoft Kristen Huitema mengaku telah menyaksikan transisi dari uang tunai menjadi kartu debit atau kredit. “Dompet elektronik tak lebih dari sebuah kartu virtual. Komunikasi nirkabel jarak dekat (NFC) menggantikan pembaca garis magnet,” katanya.
Hasil jajak pendapat yang diikuti para ahli dari Harvard dan Google ini mengharapkan sistem NFC dimana pengguna cukup mendekatkan ponselnya pada mesin pembaca untuk mentransfer uang dan melakukan pembayaran online dari ponsel.
Selain itu, mereka juga berharap dalam delapan tahun uang tunai dan pembayaran melalui kartu akan dieliminasi.
“Secara keseluruhan, mayoritas mendukung skenario pada 2020 sebagian besar orang telah mengadopsi secara sepenuhnya penggunaan perangkat pintar ini untuk mengeliminasi kebutuhan pada uang tunai atau kartu kredit,” kata PIR.